Sawung Jabo Tampil di Surabaya
SURABAYA-Sportainment dalam dunia catur coba ditunjukkan Pengurus Provinsi (Pengprov) Percasi Jatim. Usai pelantikan pengurus masa jabatan 2011-2015, acara yang biasanya terkesan formal itu dikemas dengan konser musik oleh seniman asli Surabaya, Sawung Jabo. Kali ini, Jabo membawa grup musiknya, Sirkus Barok. Berlangsung gayeng di Gedung Kesenian Cak Durasim, 14 lagu dipersembahkan oleh Jabo dengan 9 personilnya. Konser dibuka Jabo dengan lagu "Kalau Batas Tak lagi Jelas" begitu back drop pelantikan percasi digeser dari panggung. Lalu disusul lagu "Goro-Goro", dan "Di Hati-Mu Aku Berlindung", dan "Anak Angin". "Untuk lagu "Anak Angin" akan saya jadikan judul album saya ini," kata Jabo usai konser. Karena itu momen pelantikan pengurus Pengprov PercasiJatim yang diketuai Henky Kurniadi itu juga sekaligus pre launching album Sirkus Barok yang keenam.
Hanya berkaos oblong merah, Jabo mulai membuat gedung menjadi suasana merakyat. Semua personel bandnya, rata-rata juga berpenampilan sama sepertinya, berkaos oblong. Satu di antara personelnya Diana Sudaryono yang bermain perkusi lalu disilakan Jabo untuk menyanyikan satu lagu berjudul "Gumam Batin Pengembara" yang merupakan ciptaan Henky Kurniadi. Ciptaan Henky Kurniadi yg lainnya, "Pengelana Merdeka" juga dinyanyikan Sirkus Barok lewat suara Peni Candra Rini, penyanyi asal Solo, yang diajak Jabo untuk menggarap album "Anak Angin".
Tak hanya lagu-lagu baru, namun dalam konser Jabo juga memberikan sedikit nostalgia para penggemarnya yang mengenalnya sebagai personel Swami bersama Iwan Fals yaitu lewat lagu "Badut" dan "Bongkar".
Berikutnya Jabo makin menghibur dengan lagu-lagu lain yang rata-rata membuat penonton merespon dengan bergerak ekspresif seperti lagu "Kemarin" dan "Esok, "Jula-Juli", "Hioo", "Tuhan Itu?"
Tentang koser yang mewarnai pelantikan pengurus Pengprov Percasi Jatim oleh Ketua PB Percasi Hasyim Djojohadikusumo, dijelaskan Henky, bahwa konser Sawung Jabo ini menegaskan keinginan Pengprov Percasi Jatim tentang kolaborasi seni dengan dunia olah raga yang menjadi warna lain di dalam kepengurusannya. "Ini agar sportivitas menjadi kepekaan rasa yang lebih bermartabat dan lebih bermanfaat bagi kepentingan masyarakat," kata kolektor ratusan lukisan itu.
0 komentar: