Jatim Cerpen Award 2012

15.25 0 Comments

JCA Ganjar Pemenang Cerpen Rp 50 Juta

SURABAYA-Perkembangan sastra Indonesia mulai menggeliat. Ini terlihat dari banyak tumbuhnya komunitas sastra di berbagai media Indonesia. Namun, sayang apresiasi terhadap karya sastra sangat kurang.
Itulah alasan, para sastrawan, penikmat sastra, pemerhati sastra dan seniman sastra Jatim yang tergabung dalam Komunitas Susastra Nusantara menggelar Jatim Cerpen Award (JCA) 2013. Dengan mengusung tema Perempuan, ajang JCA ini didedikasikan untuk menggiatkan sastra dan meningkatkan apresiasi sastra itu sendiri.
Sebagi wujud apresiasi maka tak tanggung-tanggung untuk hadiah para pemenang ini, panitia yang diketuai Johan Budhie Sava itu menyediakan uang senilai total Rp 102 juta. Rinciannya, Rp 50 juta untuk pemenang pertama, Rp 25 juta untuk pemenang kedua, dan pemenang ketiga mendapatkan Rp 12,5 juta. Masing-masing Rp 2 juta diberikan kepada 7 pemenang.
Jumlah hadiah yang besar ini menurut Johan yang juga ketua Komunitas Susastra Nusantara ini adalah bagian dari upaya untuk memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya pada karya sastra yang selama ini tidak dihargai seperti karya seni yang lain, seperti seni lukis. “Mendengar orang membeli karya Rp 50 juta sudah biasa dan karya sastra layak juga dihargai yang setingi-tingginya,” kata pengusaha toko buku ini.
Selain itu JCA diselenggarakan agar mampu mengembangkan minat terhadap dunia menulis di semua kalangan. Nama Jatim Cerpen Award sendiri juga dimaksudkan untuk membangkitkan sastar di Jatim. “Dengan JCA, kami tantang para sastrawan muda di seantero Indonesia untuk berkarya lebih baik dan makin baik. Mereka sudah mulai bisa mengirimkan karya cerpennya mulai 3 September hingga Februari 2013,” katanya.
Ditambahkan Evie Suryani, sekretaris panitia, peserta bisa mengirimkan naskah cerpennya ke jatimcerpenaward@gmail.com. Selanjutnya ketiga juri dari unsur akademisi, sastrawan dan media itu akan mulai bekerja menyeleksi naskah yang masuk.  “Malam penganugerahan Jatim Cerpen Award akan berlangsung bulan April,” tambahhnya.
Tentang penyelenggaraan JCA, Budi Dharma, seorang pemerhati sastra meyakini, selain karena diiming-imingi hadiah yang besar, JCA akan meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap dunia kepenulisan. Apalagi, jika melihat fenomena budaya Indonesia belum banyak terungkap. “Salah satu cara mengungkapkan fenomena budaya ini dengan karya sastra,” katanya.
Menurut Guru Besar Unesa itu, jika karya sastra Indonesia berkembang. Maka, bukan tidak mungkin mempengaruhi perkembangan budaya masyarakat Indonesia. “Salah satunya budaya menulis masyarakat yang masih minim,” pungkasnya

0 komentar: