Banyuwangi Jazz Festival 2012

00.25 0 Comments

BJF hidupkan akulturasi musik Banyuwagian


Perayaan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) yang ke-241 pada tahun sengaja dibuat berbeda olah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Dengan tetap mengusung tema besar, yaitu Banyuwangi Festival 2012, Pemkab bakal menampilkan Banyuwangi Jazz Festival (BJF)  dalam rangkaian festival yang dimulai 15 November hingga 22 Desember 2012 itu. Beberapa artis yang akan hadir yakni, Syaharani and Queenfireworks, Monita Tahalea and Friends dan Rieka Roeslan-Reza (The Groove)
Budiyanto, budayawan Banyuwangi mengatakan, meski terbilang baru pertama kali digelar di Banyuwangi, ia yakin bahwa peminat musik tradisional dan modern di Banyuwangi akan tertarik. "Hal ini terbukti, bahwa sudah banyak pemusik Banyuwangi yang menanyakan siapa yang datang dan hal apa yang bisa dikembangkan pada musik Banyuwangian," kata Budiyanto usai temu wartawan di Matchbox Two Jl Jawa, kemarin. Sehingga, dengan ajanya BJF 2012, maka ada akulturasi musik banyuwangian yang terkenal dengan rancak dan variatif. Keyakinan Budiyanto, tidak lepas dari perkembangan musik banyuwangian yang dari jaman ke jaman selalu berubah. Misalnya saja, musik banyuwangian yang identik dengan angklung yang berakulturasi dengan hadrah sehingga disebut dengan musik kuntulan. "Sebenarnya musik khas banyuwangi itu ya angklung saja, tapi karena terus berakulturasi, jadinya rancak seperti ini," katany. Hal itu juga terjadi pada akulturasi musik angklung ditambah dangdut sehingga saat ini paduan musik itu sering disebut kendang kempul. Akulturasi musik angklung juga terjadi dengan musik eropa yakni biola. Sehingga, saat ini bisa dilihat, bahwa musik banyuwangian terhadap harmonisasi tradisional dengan modern. "Dulu itu aslinya musik banyuwangi ya angklung saja, saat ini rancak. Kita yakin paduan musik jazz akan memperkaya musik Banyuwangi," katanya.
Suprayogi, Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi mengatakan, BJF memang sengaja digelar agar pecinta musik tradisional  yang ada di Banyuwangi bisa menemukan hal baru terhadap musik jazz yang terkesan modern. Terutama untuk mengenalkan harmoninasi musik modern dengan tradisional. "Pemusik tradisional ini biasanya hanya memakai 5 not saja, sedangkan untuk modern memakai 7 not, kalau saling melengkapi kan musik banyuwangi akan lebih berwarna," katanya. Selain lebih variatif dalam persoalan musik, Suprayogi berharap promosi pariwisata Banyuwangi akan lebih mengena baik terhadap wisatawan dalam negeri dan asing.

0 komentar: