Pemkot Target 3 Tahun miliki Rumah Bung Karno

00.33 0 Comments

Upaya Pemkot untuk mempertahankan situs sejarah yang ada di Surabaya terus dilakukan secara berkala. Seperti mengambil kembali Rumah Hos Tjokroaminoto yang pernah dijadikan kos-kosan Bung Karno pada tahun 2009 lalu. Kini, Pemkot kembali berjuang untuk bisa menjaga rumah tinggal Bung Karno di Jalan Pandean
Wiwiek Widayati, kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya, mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan upaya perundingan dengan pemilik rumah Bung Karno, supaya bisa dijadikan aset heritage Surabaya. "Kita sudah melakukan lobi dengan pemilik rumah, alhamdulillah bisa kok," kata Wiwiek disela-sela peluncuran The President Sukarno Heritage List ke III Th 2012 Wilayah Provinsi Jatim  di Aula Lantai 2 Kantor Walikota Surabaya Jl. Taman Surya, kemarin.
Dalam acara, yang diselenggarakan oleh
Universitas Narotama ( The Soekarno Center wilayah Jawa Timur ) dan Universitas Mahendradatta Bali (The Soekarno Center pusat  Bali- Indonesia ), Wiwiek juga menambahkan, bahwa upaya pengambilan situs rumah Bung Karno di Pabean itu tak berbeda jauh dengan upaya Pemkot mengambil rumah Hos Tjokroaminoto di JL Peneleh 2009 lalu. Yakni, dengan melakukan proses legalitas dan koreksi antropologi yang melibatkan banyak pihak. "Kita butuh waktu 3 hingga 4 tahun untuk bisa mengambil rumah HOS Tjokroaminoto, kita usahakan rumah bung Karno di Pabean bisa lebih cepat dari tahun itu," katanya. Apalagi, saat ini baik bukti otentik sudah ditemukan oleh berbagai elemen masyarakat, bahwa Soekarno lahir di Jl Pandean itu.
Tak hanya mengambil dan mempertahankan situs rumah bung Karno , Pemkot juga akan melakukan advokasi terhadap dua situs Bung Karno yang kini sudah menjadi area publik. Yakni, Kantor Pos Besar, Kebonrojo yang dulu merupakan sekolah bung Karno dan SMA 2 Surabaya. "Meski tidak dimiliki Pemkot, setidaknya ada plakat atau apalah yang bisa menjelaskan dua tempat itu adalah situs heritage Surabaya," jelasnya.
Sementara, Mutiara Sukmawati Sukarno Putri, Dewan Pembina The Sukarno Center Bali-Indonesia mengatakan, di Jawa Timur ada 26 tempat yang sudah sudah dilist dalam situs yang sejarah Sukarno. Diantaranya, 10 di kota Blitar, 4 di Surabaya, 5 di Ngawi, 1 di Kota Probolinggo, 3 di Batu-Malang, di Majapahir Trowulan Mojokerto dan Goa Istana alas Purwo Banyuwangi. Sementara di Bali cuma ada 16 saja. Menurut ia, kalau ngomong situs heritage Sukarno dimana pun yang mempunyai peran penting dalam kemerdekaan Indonesia yakni Surabaya. "Di Surabaya dia lahir, disini dia sekolah dan mengkonstruksi pikiran yang  nasionalis," katanya. Dengan upaya pertahanan heritage bung Karno itu, Sukmawati berharap ada pelurusan sejaran bangsa yang saat dulu sempat dibelokkan.

0 komentar: