Ungkap Keindahan Alunan Bambu

06.22 0 Comments

SUARA BAMBU:  Gema Swaratyagita (piano) memimpin pagelaran musik
Laring: Sound of Differences di Mahameru Restaurant, Kamis (1/11).

Ungkap Keindahan Alunan Bambu

SURABAYA
Fungsi bambu sungguh beraneka ragam. Mulai untuk aksesoris, mebel,
peralatan rumah tangga, kerangka rumah, alat permainan hingga piranti
musik tradisional.
Itulah alasan Gema Swaratyagita, komposer muda Surabaya mengeskplorasi
bambu untuk alat musik baru. Dengan mengusung pagelaran musik
bertajuk Laring: Sound of Differences, peraih Empowering Women Artist
(EWA) Kelola 2012-2013 itu menunjukkan keragaman sumber bunyi dari
bambu. “Tidak hanya menggunakan alat musik bambu yang sudah ada
sebelumnya, saya mengolah bambu itu sendiri menjadi bunyi baru,” kata
Gema ketika glasi bersih di Hall Mahameru Restaurant, Kamis (1/11).
Seperti membuat sebuah adonan, aneka bagian dari bambu seperti  ,
beras bambu, batang bambu, juga beberapa potongan bambu lainnya
digunakan sebagai sumber bunyi di dalam komposisi ini. Bahkan
kehadiran bel angin yang biasanya dijadikan sebagai bunyi-bunyian
aksesoris rumah, juga digunakannya sebagai instrumen musik. Ranah
bunyi ini memang menjadi sumber utama yang digunakan Gema. Tak hanya
total menampilkan keindahan bunyi bambu, lulusan Fakultas Budaya
Universitas Airlangga dan Seni Musik Universitas Negeri Surabaya
(Unesa)  ini juga memdukan musik bambu dengan tradisional dan modern.
Gema memaparkan, keseluruhan pagelaran ia bagi menjadi lima bagian.
Yaitu Swara Swari Swaru, Rumbu, Laring Larung, Krusuh, dan Swaring.
“Di sini saya menggabungkan instrumen piano, rebab, alat musik bambu,
dan suara vokal,” jelasnya.
Sehingga, Gema mengajak beberapa seniman untuk meramaikan pegaran
perdana yang digelar sebagai peraih EWA Kelola 2012-2013 itu. Mereka
di antaranya, Purnawan Wicaksono (rebab, alat musik bambu), Samsul
Pilot (perkusi, alat musik bambu), Evie Destiana (vokal), Raymond
Johan (vokal), dan Dee Rakasiwi (pemain gasing).
Tatanan panggung nan unik juga ditampilkan sebagai upaya memberdayakan
bambu sebagai salah satu sumber alam yang semakin menipis jumlahnya.
“Sebagai komposer baru, saya juga melakukan riset mengenai bambu yang
dilakukan bekerjasama dengan sebuah LSM bambu bernama Bamboosa Forest
Indonesia (BAFI) yang intens di dalam aktivitas konservasi bambu,”
jelas mahasiswa PascaSarjana Unesa itu.

0 komentar: